Oemah Jamur

Oemah Jamur
Inovasi Budidaya Jamur Tiram Putih

Bisnis UKM

Bisnis UKM
Informasi Peluang Bisnis UKM di Indonesia

Pengusaha Muslim

Pengusaha Muslim
Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia

Pertanian Indonesia

Pertanian Indonesia
Informasi Seputar Pertanian Indonesia dapat didapatkan di Sini

Budidaya dan Peluang Usaha Pepaya California

Rabu, 20 Oktober 2010

Pernah denger pepaya California? Pepaya yang memiliki bentuk buah lebih kecil dan lebih lonjong ini berasal dari Amerika Tengah dan daerah Karibia. Ia dapat tumbuh subur sepanjang tahun di Indonesia. Setelah mengenal sedikit tentang pepaya ini langsung terpikir oleh saya, apa sih keunggulan pepaya california dibandingkan dengan pepaya lokal atau pepaya jenis lainnya? Keunggulannya bisa saya ketahui setelah saya membeli di pasar, ketika itu saya langsung terkesan dengan bentuknya yang lebih kecil dibandingkan pepaya lainnya, warnanya lebih mengkilap, bentuknya agak lonjong, daging buahnya tebal, bijinya lebih sedikit, dan rasanya manis, bahkan ada yang mengatakan manisnya nempel di lidah.

Ketika saya jalan-jalan di Pasar Wage (Purwokerto) saya melihat bahwa pepaya ini sangat populer dikalangan konsumen, tidak kalah dengan pepaya bangkok. Pepaya california dijual 4.000/kg sedangkan pepaya bangkok dijual 3.000/kg. Sedangkan di supermarket –khusus buah- (Cherry) pepaya California harganya mencapai 8.000/kg. Wow, pasti pembaca kaget mendengarnya, pepaya California yang dibeli dari petani cuma 2.000/kg bisa dijual mencapai 8.000/kg. Hemm, itulah keunggulan pepaya California dibandingkan pepaya lainnya, dikarenakan untuk saat ini pepaya California adalah komoditi yang bernilai ekonomi tinggi serta primadona di antara jenis pepaya lain di pasaran, khususnya supermarket/hypermarket.

Bagaimana, apakah pembaca berminat membudidayakan pepaya ini? Peluang pasar masih terbuka lebar, dan permintaan pasar akan pasokan pepaya California, khususnya supermarket/hypermarket di kota-kota besar dalam dan luar negeri cukup tinggi. Sementara itu, ketersediaan buah relatif terbatas, karena pepaya unggulan yang kecil mungil ini belum dikenal secara meluas di masyarakat petani. Lalu bagaimana sich cara membudidayakan pepaya ini? Berikut ini cara membudidayakan pepaya california.

Mengenal Pepaya California

Pohon pepaya California lebih pendek dibanding jenis pepaya lain, paling tinggi lebih kurang 2 meter. Daunnya berjari banyak dan memiliki kuncung di permukaan pangkalnya. Buahnya berkulit tebal dan permukaannya rata, dagingnya kenyal, tebal, dan manis rasanya. Bobotnya berkisar antara 600 gram sampai dengan 2 Kg.

Pepaya California tumbuh subur bila ditanam di lahan dengan ketinggian antara 300 hingga 500 meter diatas permukaan laut. Pohon pepaya ditanam dengan jarak dua setengah kali dua meter. Sehingga untuk satu hektar lahan dapat ditanam antara 1500 hingga 1700 pohon papaya.

Budidaya Pepaya California

Setelah pembaca mengenal pepaya California, serta lahan yang ideal untuk menanam pepaya ini, maka hal pertama yang harus dilakukan untuk seseorang yang ingin membudidayakan pepaya California adalah pembibitan.

Pembibitan dilakukan dengan menyemai terlebih dahulu benih pepaya California yang kita miliki. Benih ini bisa kita peroleh dari pepaya California yang sudah tua dan matang kemudian kita ambil bijinya, kemudian dibersihkan selaput yang menempel pada biji, dan dijemur ditempat yang teduh, pepaya ini bisa diperoleh dengan membeli di pasar atau toko buah dengan keteria buah tersebut besar, tidak cacat, tidak terserang hama penyakit dan matang di pohon. Namun, bagi pembaca yang tidak ingin repot, benih pepaya California ini bisa kita beli langsung dari para penjual/perkebunan pepaya california yang biasanya menjual benih dalam bentuk sachet atau botol.

Untuk pembibitan, sebenarnya benih bisa langsung kita tanam baik di pekarangan maupun di perkerbunan, namun pada umumnya para petani tidak langsung ditanam diperkebunan, dengan pertimbangan mempermudah perawatan, dan menghindari ganguan-gangguan.

Sebelum benih dimasukan ke dalam kantong/polibag benih perlu di rendam 1 hari atau cukup semalaman. Benih yang terapung dibuang, benih yang terapung menunjukkan benih kurang berkualitas. Terhadap benih yang telah lama disimpan sebaiknya perlu di berikan tambahan cairan bahan perangsang secukupnya agar cepat tumbuh menjadi kecambah. Bahannya mudah didapat di toko-toko tanaman, harganya pun relatif murah.

Setelah direndam semalaman langsung di bungkus dengan koran atau kandi atau kain atau kaos basah, lalu simpan ditempat yang lembab. Biasanya dalam waktu  1 minggu sudah menampakan menjadi kecambah yang siap di pindahkan ke masing-masing polibag yang telah disediakan.  Setelah pohon pepaya berumur kurang lebih 1 bulan, maka pepaya siap ditanam pada lahan/areal perkebunan yang dimiliki. Jarak tanam masing-masing pohon adalah 2 x 2,5 meter. Sebaiknya dilakukan pemupukan terlebih dahulu pada dasar lubang yang telah digali sebelum bibit ditanam.

Setelah bibit pepaya California ditanam, maka kita lakukan pemeliharaan agar pepaya california dapat berbuah secara optimal. Pemeliharaan/perawatan intensif terhadap tanaman pepaya ini dilakukan sejak umur 3 bulan. Pemeliharaan mulai dari pemeliharaan lahan dan pemeliharaan tanaman. Pemeliharaan lahan dengan cara menjaga ketersedian air , kesuburan tanah, maupun dari gangguan gulma, sedangkan pemeliharaan tanaman bisa dilakukan dengan merawat  pohon agar tidak terserang hama dan penyakit. Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam pemeliharaan ini adalah pemupukan. Jika pemupukan kurang maka pertumbuhan batang tanaman akan terhambat dan hasil buahnya juga kurang manis. Bahkan buah yang belum sempat berkembang bisa saja gugur jika pemupukan terlambat dilakukan. Kalau sudah begitu dapat dipastikan hasil panen tidak bagus dan yang rugi adalah petani pepaya itu sendiri. Pemupukan bisa dilakukan setiap 2-3 bulan sekali dengan menggunakan pupuk organik dan anorganik.

Pohon pepaya California sudah bisa dipanen setelah berumur 7 hingga 9 bulan. Pohonnya dapat berbuah hingga umur empat tahun. Dalam satu bulan bisa dipanen sampai empat kali. Sekali panen, setiap pohon pepaya California dapat menghasilkan 20 hingga 50 buah. Dengan sekali panen setiap minggu bisa mencapai 2 ton per hektar.

Kendala-Kendala

Namun, budidaya pepaya California bukan tanpa kendala. Sebab, pepaya ini lebih rentan terhadap hama dan penyakit, terutama hama ulat, bercak daun dan jamur. Hama menyerang batang, buah dan daunnya. Bercak daun biasanya menyebabkan daun mudah rontok, dan buah pepaya yang terserang jamur biasanya warnanya menjadi putih pucat, kulit buah tampak  mengkerut kisut. Untuk mencegah hama ini petani harus memberi pestisida. Pengendaliannya harus terpadu disertai pemberian kompos yang lebih banyak agar pertumbuhan tanaman lebih baik dan tahan terhadap hama dan penyakit.

Untuk mencegah tanaman pepaya agar tidak terkena penyakit, harus dipastikan bahwa tanah yang akan ditanami dengan bibit pilihan harus bebas dari bonggol sisa tanaman sebelumnya. Dengan adanya sisa bonggol tanaman sebelumnya dapat merangsang tumbuhnya jamur yang akan merusak bibit tanaman baru.

Mudah kan?

Bagaimana, apakah pembaca berminat membudidayakan pepaya California? Saya yakin usaha ini apabila ditekuni dengan sungguh-sungguh, maka akan membuahkan hasil/keuntungan yang besar. Wallohu’alam.

Huh, cape juga selama 2 jam menulis, walaupun ada yang copy paste juga sich, hehehe. Tapi, saya tetap semangat untuk mencoba menyusun sebuah artikel yang dapat membantu para pembaca yang ingin mengetahui cara membudidayakan pepaya California. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat. Amien

Ditulis pada tanggal 19 Oktober 2010, jam 15.30-17.30 WIB, selepas sholat ashar di masjid Baitul Makmur, Grendeng-Purwokerto Utara.

Sumber:
1.    http://masjamal.blogdetik.com dengan judul: “Sukses Menanam Pepaya California”.
2.    http://www.agrina-online.com dengan judul: “Pepaya California Biar Kecil Bikin Untung”.
3.    http://blog.agroprima.com  dengan judul: “Budidaya Pepaya California di Lahan Perkebunan”.
4.    http://www.agrokatesmandiri.com dengan judul: “Pepaya California”.
5.    http://vtrediting.wordpress.com dengan judul: “Budidaya Pepaya California”.

Budidaya, Khasiat dan Peluang Usaha Cincau Hijau (Rambat)

Sabtu, 16 Oktober 2010

Hemm, ketika saya mendengar tanaman ini langsung teringat masa kecil ku,..lho kok bisa?? ketika saya kecil biasanya saya sering bermain bersama teman-teman ke hutan sambil main ketapel dan mencari cincau hijau, ya kayak si bolang gitu...Masyarakat kami mengenal cincau hijau dengan sebutan cao-cao,..

Di daerah kami cincau ini sangat mudah ditemukan, terutama di hutan, yang berdekatan dengan desa kami. Masyarakat di desa saya mayoritas petani dan para “penggarap” lahan pemerintahan. Mereka pergi pagi hari dan pulang pada sore hari, duh pasti cape ya?? Begitulah rutinitas masyarakat di desa saya. Disela-sela rutinitasnya terkadang mereka mencari cincau hijau sambil mencari kayu bakar di hutan.

Kalo kita melihat sejarah, ternyata cincau ini sudah dikenal oleh masyarakat kita, buktinya??? Buktinya nenek moyang kita sudah menggunakan tanaman ini sebagai ramuan obat untuk berbagai macam penyakit. Itulah kehebatan nenek moyang kita, tidak kalah dengan para dokter,..

Sebelum kita mengenal tanaman ini lebih jauh, alangkah baiknya kita ucapkan bismillah terlebih dahulu, semoga dengan membaca artikel ini kita semua mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat didunia maupun di akhirat. Sudah siap?? Oke!!!

Mengenal Tanaman Cincau Hijau

Cincau rambat (Cyclea barbata), sesuai dengan namanya merupakan tanaman berbatang lunak yang merambat dengan cara membelit. Batangnya berwarna hijau tua. Panjang batang bisa mencapai 4-5 m, untuk mencapai lokasi yang mendapat sinar matahari. Daunnya berbentuk jantung agak bulat, berwarna hijau tua dan dipenuhi bulu halus. Panjang dan lebar daun sekitar 10 cm. Ujung daun meruncing. Cincau rambat selalu berumah dua. Yakni bunga jantan dan betina berada pada dua tanaman yang berlainan. Bunga jantan maupun betina berupa dompolan pada malai kecil yang tumbuh menggantung dari bekas ketiak daun (ruas batang). Buahnya berupa beri yang juga membentuk dompolan dengan butiran lonjong ukuran 0,5 cm. Ketika muda, buah berwarna hijau dan menjadi putih kecokelatan ketika masak. Di dalam buah ini ada biji berwarna hitam yang bisa disemai.

Cincau rambat membentuk rimpang (umbi) di dalam tanah. Panjang umbi bisa sampai 50 cm. dengan diameter 2-3 cm. Warna kulit umbi cokelat cerah dengan bagian dalam keputihan. Dengan adanya umbi ini, tanaman cincau yang pada musim kemarau mengering seluruhnya, pada awal musim penghujan akan menumbuhkan tanaman baru. Hemm, ini yang menyebabkan dulu saya  bingung, tanamannya udah saya bedol (baca: cabut) habis, kok masih numbuh juga? Itu jawabannya.

Sumber: http://foragri.blogsome.com/ dengan judul artikel  “Industri Cincau Hijau Dan Cincau Hitam”

Manfaat Cincau Hijau

Menurut penelitian, cincau hijau memiliki khasiat mengendalikan penyakit darah tinggi. Zat-zat yang terkandung dalam cincau hijau dapat manfaatkan sebagai bahan pembuat obat-obatan, di samping digunakan sebagai minuman penyegar.

Tanaman yang bernama latin Cyclea barbata dan termasuk dalam suku sirawan-sirawanan (Menispermaceae) ini daunnya telah diteliti mengandung karbohidrat, polifenol, saponin, flavonoida dan lemak. Kalsium, fosfor, vitamin A dan B juga ditemukan dalam daun cincau hijau.

Penelitian khasiat cincau untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi pernah dilakukan di tahun 1966 oleh Prof. Dr. Sardjito, Dr. Rajiman dan Dr. Bambang Suwitho dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada penelitian itu pasien diberi daun cincau segar sebanyak 5 gram yang digerus dengan 150 cc air matang kemudian diperas. Air perasan itu diberikan kepada pasien untuk diminum dua kali sehari.

Uji coba itu dilakukan kepada pasien tekanan darah tinggi dengan usia di atas 40 tahun. Hasilnya pasien mengalami penurunan tekanan darah secara signifikan. Seorang pasien usia 70 tahun dan tekanan darahnya mencapai 215mm/120mm mengalami penurunan tekanan darah menjadi 160mm/100mm dalam satu bulan setelah mengkonsumsi cincau. Keluhan pusing, sering lelah dan jalan sempoyongan hilang dan berat badan turun.

Selain itu kandungan serat di dalam cincau juga tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan terhadap cincau mengungkapkan terdapat 6,23 gram per 100 gram kandungan serat kasar dalam gel cincau.

Ini berarti bila cincau dikonsumsi bersama dengan buah dan sayur mayur sehari-hari bisa memadai untuk memenuhi kebutuhan serat harian sebesar 30 gram sehingga bisa membantu memerangi penyakit degeneratif seperti jantung koroner. Sementara itu kalori yang terkandung di dalamnya adalah 122 kalori dan protein sebesar 6 gram.

Manfaat Lain Cincau Hijau : 

1. Panas Perut, Tekanan Darah Tinggi
Sediakan 20 helai daun cincau hijau lalu dicuci bersih. Remas-remas lalu beri 1 gelas air minum dingin lalu saring dengan kain. Tambahkan jeruk nipis sesuai selera. Biarkan di tempat dingin sampai menjadi agar-agar. Taruh di dalam gelas dan beri madu, atau sirup atau gula aren cair yang sudah dimasak dengan pandan lali diminum. 

2. Disentri
Buat ramuan seperti telah disebutkan pada nomor satu. Minum selama seminggu berturut-turut. 

3. Sariawan
Lakukan dengan ramuan seperti yang telah disebutkan pada nomor satu selama 5 – 7 hari berturut-turut. 

4. Bisul
Sediakan daun cincau hijau secukupnya. Cuci bersih kemudian dilumatkan dan ditempelkan ke bagian yang bernanah. Ini berkhasiat untuk mengeluarkan nanahnya. 

5. Demam
Ambil rimpang tanaman cincau, cuci bersih kemudian diiris halus. Rebus dengan air secukupnya. Minum ramuan tersebut setelah matang. Bisa juga rimpang tersebut diseduh dengan air panas secukupnya kemudian diminum.

Sumber: kompas.com @ Diyah Triarsari dengan judul artikel “Cincau Hijau Kendalikan Hipertensi”

Budidaya Cincau Hijau

Setelah kita ketahui bahwa cincau ini mempunyai rimpang (umbi) maka cara pembudidayaannya cukup mudah yaitu: rimpang cincau rambat diambil dari pohonnya kemudian dipotong-potong sepanjang 2 cm, kemudian ditanam dalam tanah, maka dalam waktu antara 2-3 bulan, potongan rimpang akan menghasilkan individu tanaman baru. Cincau rambat bisa ditanam dengan dirambatkan pada tanaman lain. Misalnya lamtoro atau gamal. Bisa pula dibuatkan para-para dan pagar sebagai rambatan. Arah pagar sebaiknya dari utara ke selatan agar distribusi sinar matahari bisa merata. Dari satu individu tanaman, daunnya bisa dipanen sebulan sekali. Mudah kan??

Sumber: http://foragri.blogsome.com/ dengan judul artikel  “Industri Cincau Hijau Dan Cincau Hitam”

Peluang Usaha Cincau Hijau

Secara sederhana proses pembuatan yaitu dengan meremas-remas daun cincau hijau, sambil sedikit demi sedikit diberi air. Air hasil remasan ini disaring dan ditampung dalam wadah. Ampas dibuang dan air remasan daun yang berwarna hijau gelap itu didiamkan dalam wadah sekitar 1-2 jam sampai menggumpal membentuk agar-agar. Sambil menunggu mengerasnya cincau, kita bisa menyiapkan santan dengan gula merah. Caranya dibuat santan kental yang kemudian direbus bersamaan dengan gula merah. Karena kualitas gula merah yang dijual di pasaran sangat jelek, sebaiknya gula merah itu diiris halus kemudian direbus terlebih dahulu dengan air biasa. Setelah seluruh gula larut, air gula itu disaring untuk membuang kotoran yang terikut dalam gula merah. Baru kemudian cairan gula itu disatukan dengan santan untuk direbus ulang. Cincau hijau yang telah mengeras bisa langsung disendok sedikit demi sedikit, dicampur santan bergula dengan es dan langsung bisa dinikmati. Hemm, kok  jadi ingat masakannya emak...

Sumber: http://foragri.blogsome.com/ dengan judul artikel  “Industri Cincau Hijau Dan Cincau Hitam”

Setelah kita mengetahui cara pembuatan cincau hijau yang sangat mudah mari kita bahas hal yang lebih penting, yaitu peluang usaha cinjau hijau. Apakah cincau ini bisa dijadikan usaha?? Hemm, bisa!!! Mari kita simak:

Banyak orang yang mengatakan bahwa cincau rambat aroma (rasa) cincaunya lebih lezat dan harum dibanding cincau perdu (tumbuhan perdu, daunnya halus dan licin) dan cincau hitam. Tapi kok, kita jarang menemukan cincau rambat dipasaran ya?? Jabawannya adalah karena produktivitas cincau perdu dan cincau hitam lebih tinggi dibanding cincau rambat. Itulah sebabnya tukang cincau selalu mengandalkan bahan dari tanaman cincau perdu dan cincau hitam, dan juga cincau rambat lebih banyak dibudidayakan secara terbatas untuk dikonsumsi di rumahtangga, terutama sebagai bahan obat tradisional. Budidaya cincau rambat juga masih sangat terbatas ini disebabkan oleh konsumen cincau rambat yang juga terbatas, tidak seluas konsumen cincau hijau dan cincau hitam. Namun demikian, cincau rambat masih memiliki peluang usaha yang cukup besar. Mari kita simak pembahasan selanjutnya.

Setelah kita mengetahui masalah yang dihadapi oleh seseorang yang mau usaha cincau rambat ini, maka saya akan mencoba memecahkan masalah tesebut dan menjadikan seseorang yang mau bisnis cincau rambat ini tidak ragu-ragu dalam melangkah.

Solusi yang ditawarkan adalah:
1. Memaksimalkan jumlah produksi tanaman cincau rambat, sehingga “tukang cincau” tidak hanya mengandalkan cincau perlu dan cincau hitam, melainkan cincau rambat juga.
2. Keterbatasan pemasaran cincau rambat dikarenakan konsumen cincau rambat ini masih terbatas, hal ini dikarenakan jumlah produk produsksinya yang terbatas, juga masyarakat lebih mudah menemukan cincau perdu dan cincau hitam dipasaran dibandingkan dengan cincau hijau, sehingga perlu pemasaran yang efektif guna memasarkan cincau rambat ini.
3. Perlu diingat, bahwa cincau rambat ini lebih disukai konsumen daripada cincau perdu dan cincau hitam, sehingga peluang pasar masih terbuka lebar.

Setelah semua hal tersebut tercapai, Insya Alloh usaha cincau rambat ini akan berjalan dengan baik, sehingga kita akan menemukan peluang pasar yang lebih besar. Amien

Alhamdulilah, selesai juga pembahasannya, semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi para pembaca. Ada ungkapan yang menarik yang berbunyi Hidup tanpa ilmu adalah kebodohan, sedangkan ilmu tanpa amal adalah kesia-siaan”.

Terimakasih dan semoga  bermanfaat.

Ditulis pada tanggal  16 Oktober 2010, pukul 06.00 – 09.30 WIB, guna mengisi waktu kosong kuliah Metode dan Komunikasi Ilmiah (metil) yang diampu oleh Dr. Ir. Wilujeng Trisasiwi, MP. Ketua Jurusan Teknologi Petanian. Unsoed.
 

2009 ·Hudamagazine by TNB