PENDAHULUAN
1.Taxonomi
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dikotiledon
Ordo : Polipetales
Famili : Leguminosae
Genus : Arachis
Species : Hypogaea
Sub-species : 1. fastigiata, 2. hypogaea
Varietas : Gajah, Macan, Rusa, Anoa, Tupai, dan lain-lain.
2. Biji
2. Biji
Biji kacang tanah terdiri dari dua keping dan lembaga, yang terbungkus kulit biji.Ukuran biji beragam, dari kecil (20 gram/100 biji) hingga besar (70 gram/100 biji).Umumnya mempunyai ukuran biji kecil (30-40 gram/100 biji) Kulit biji berwarna merah jambu, merah, coklat,merah tua atau ungu.
2. Bunga
Bunga berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning atau kuning kemerahan. Penyerbukannya adalah penyerbukan sendiri.
3. Akar
Kacang tanah mempunyai akar tunggang, namun akar primernya tidak tumbuh secara dominan. Yang berkembang adalahperakaran serabut, yang merupakan akar sekunder.akar dapat tumbuh sedalam 40 cm. Pada akar tumbuh bintil-bintil akar atau nodul, berisi bakteri Rhyzobium japonicum.
4. Batang
Kacang tanah termasuk tanaman semusim, berbatang jenis perdu, tidak berkayu. Tipe pertumbuhan ada yang tegak ada yang menjalar. Dari tipe tegak ada yang dapat mencapai tinggi batang 80 cm, tetapi rata-rata tinggi tanaman subur 50 cm. Tipe menjalar dapat tumbuh ke segala arah membentuk lingkaran, dengan garis tengah dapat mencapai 150 cm.
Tanaman kacang tanah mulai berbunga pada umur 20 hari, dan akan membentuk bunga seterusnya hingga umur sekitar 80 hari.
5. Buah
Buah berbentuk polong terdapat di dalam tanah, berisi 1 – 4 biji, umumnya 2 – 3 biji per polong. Bentuk polong ada yang berujung tumpul ada yang runcing. Bagian polong antara 2 biji dapat berbentuk pinggang atau tanpa pinggang. Polong tua ditandai oleh lapisan warna hitam pada kulit polong bagian dalam. Rendemen polong kering menjadi biji berkisar 50 – 70%. Jumlah polong per pohon bermacam-macam dari 50 – 250 polong per batang.
TEKNOLOGI BUDIDAYA KACANG TANAH
A. Syarat Tumbuh
1. Suhu dan iklim
Kacang tanah memerlukan klim yang lebih panas dibandingkan tanaman kedelai dan jagung. Suhu harian antara 25 – 35ºC sangat baik untuk pertumbuhan kacang tanah. Curah hujan 300 mm dari tanam hingga panen, memerlukan sinar matahari penuh dengan ketingian tempat 600 m dpl.
2. Tanah
Tanah yang gembur dan tidak mendapat naungan merupakan persyaratan utama. tanaman kacang tanah memerlukan tanah yang struktrnya ringan, berdrainase baik dan cukup unsur hara NPK, Ca dan unsur mikro. tanah yang bertekstur lempung berpasir, liat lempung berpasir dan lempung berdebu sangat cocok untuk tanaman kacang tanah dengan pH 6 – 6,5.
B. Pengolahan Tanah
Biasanya tanah diolah sedalam 25 -30 cm kemudian digemburkan. setelah gembur dubuat bedengan selebar 2,3 – 3,2 m. antara bedengan diberi selokan selebar 20 cm sedalam 25 cm. Permukaan bedengan dihaluskan higga rata benar.
C. Penanaman
Jarak tanam antar tanaman yang dipakai 25 x 25 cm. Menanam dapat menggunakan tugal atau dibuat alur sedalam 3 – 4 cm. bila diketahi tanah yang banyak mengandung cendawan pembusuk, enih perlu di beri obat fungisida captan 2 – 3 gram/kg benih. Setelah benih ditanam perlu ditutupi dengan tanah gembur dan tidak perlu dipadatkan.
D. Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman berumur 10 – 15 hari setelah tanam.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila tumbuh rerumputan yaitu paa umur sekiar 21 hari setelah tanam. Penyiangan cukup dilakukan hanya satu kali dai penanaman hingga panen karena biasanya pertanaman cepat sekali menutup. Kalau penyiangan kedua diperlukan, maka ini biasa dilakukan setelah sebagian besar dari pertananaman telah selesai berbunga penuh.
3. Pengairan dan drainase
Kebutuhan akan air atau kelembaban untuk kacang tanah ialah sejak bulan pertama setelah tanam sampai kira-kira 14 hari sebelum panen. Pengairan sebaiknya dilakukan pagi-pagi betul agar pada jam 07.00 – 08.00 air telah dapat dikeluarkan lagi dari petakan. Tanaman kacang tanah tidak tahan dengan genangan air
4. Pemupukan
Tanaman kacang tanah kebanyakan tidakdilakukan pemupukan oleh petani.
PENGENDALIAN HAMA, PENYAKIT DAN GULMA
A. Hama dan Pengendalian
Hama yang biasa menyerang tanaman kacang tanah antara lain :
1. Ulat Jengkal (plusia chalcites)
gejala : ulat memakan daun muda sehingga hanya tertinggal tulang-tulang daunnya saja. penuruna hasil dari serangan yang berat dapat mencapai 50%. hama ini bisa dikendalikan dengan insektisida (surecide, karphos, hostathion, azodrin dan sevin).
2. Ulat penggulung daun (lamprosema Indicata)
ulat ini memekan dan menggulung daun, tetapi tidak memekan urat daun. Ulat hidup dan berkepompong di dalam daun yang tergulung, sehingga sukar diberantas. hama ini bisa diberantas hanya dengan cara manual yaitu dengan car membuka daun yang menggulung dn memetikan ulatny.
3. Wereng Empoaska (Empoasc Flavescens).
gejala : hama ini berupa wereng kecil berwarna hijau mengisap cairan sel daun sehingga bagian ujung daun berwarna kuning. daun yang terserang selain menguning juga menjadi kaku dan nampak menebal. bila serangan berat tanaman menjadi kerdil dan daun mudanya rontok. hama ini mudah diberantas dengan menggunakan sevin 85 WP.
B. Penyakt dan Pengendalian
Penyakit kacang tanah yang disebabkan oleh cendawan, bakteri, dan virus mempunyai potensi untuk merusak tanaman dan menurunkan hasil secara total. Penyakit yang biasa terdapat pada tkacang tanah antara lain:
1. Penyakit layu bakteri (psedudomonas solanacarum)
gejala : penyakit ini mulai menyerang kacang tanah sejak tanaman berumur 14 hari hingga tanaman menjelang tua. tanaman yang terserang menjadi layu satu persatu, walaupu tidak kekeringan. tanaman yang telah layu akan mati keesokan harinya, pangkal batan dan akar membusuk, berwarna hitam. bila batang tanaman layu dikerat dan dimasukan kedalam air bersih, dari batang keluar semacam lendir, yang merupakan koloni bakteri. Cara pengendalian adalah dengan rotasi tanaman.
2. Penyakit bercak daun (cercospora sp)
gejala serangan terlihat mula-mula pada permukaan bawa dari daun terlihat bercak berwarna coklat kehitaman. pada masing-masing daun terdapat beberapa bercak yang semakin lama makin melebar. serangan yang berat mengakibatkan ndaun berwarna hitam bahkan dapat menular ketangkai daun dan batang. tanaman yang terserang berat akan merontokan daun sebelum waktunya dan tanaman mati. penyakit ini bisa dikendalikan dengan rotasi tanaman, tanaman serempak dan varietas yang toleran. pemberantasan dengan fungisida seperti dithane, bravo, tilt.
3. Karat (Puccinia arachidis)
Gejala serangan mula-mula di bagian bawah daun-daun tua terdapat totol kuningn yang lama-lama menjadi coklat tua. Dari totol coklat ini keluar spora berupa tepung halus, yang akan ditularkan oleh angina. Bila serangan berat, totol coklat tai dapat merata pada semua daun, sehingga tanaman berdaun kuning kecoklatan. Daun yang telah terserang berat akan mongering dan luruh sebelum waktunya.Pencegahan penyakit ini dengan rotasi tanaman, tanam serempak, dengan fungisida Dithane, Manep, Zineb dan juga dapat dianjurkan penggunaan varietas yang tahan.
PANEN DAN PASCA PANEN
A. Panen
Pemanenan dilakukan bila minimal 75% polong telah tua. Tanda-tanda polong tua adalah bijitelah mengisi penuh, kulit polong telah berwarna hitam, kulit polong menjadi keras, kulit biji tipis dan mudah di kupas, kadar air biji telah menurun menjadi kurang dari 25%. Umur tanaman pada saat polong tua tergantung varietasnya. Varietas unggul berumur sekitar 100 hari sedangkan varietas lokal dapat dipanen pada umur sekitar 90 hari. Tanaman kacang tanah tetap hijau daunnya hingga polong tua dan siap dipanen apabila tidak terdapat infeksi cercospora sama sekali.
Pemanenan terbaik adalah dengan menggali dan membalikan tanah di daerah sekitar pohon sehingga polong terangkat ke atas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bajak atau cultivator. Polong yang telah terangkat dari tanah bersama dengan batangnya di petik. Panen dengan cara mencabut batang kacang kurang baik, karena banyak polong tertinggal dalam tanah.
B. Pasca Panen
Pengolahan hasil yang akan dibahas adalah memipil, menjemur, memilih dan penyimpanan.
1. Memipil
Memipil adalah memisahkan polong dari bagian-bagian lainnya ini dilakukan dengan tangan. bbBagian batang serta daun-daunnya pada umumnya diberikan pada ternak. Bila ini dikembalikan ke dalam tanah, alangah baiknya asal saja tanaman yang sakit seperti yang di serang cendawan sclerotium sudah dibuang.
2. Menjemur
Hasil pipilan berupa polong segera di keringkan atau dijemur. Polong yang telah cukup kering akan berbunyi bila digoncang-goncang. Untuk penyimpanan berupa polong biasanya kadar lengasnya 8% atau kurang, sedangkan bila disimpan berupa biji kadar lengasnya 6%.
3. Sortasi
Polong pipilan yang telah kering haruslah dibersihkan dulu dari kotoran-kotoran. setelah bersih barulah dipilih memisahkan polong-polong tua berisi daripada polong yang kurang berisi, yang sakit dan sebagainya.
4. Penyimpanan
Syarat untuk menyimpan benih terutama bahwa keadaan semula benih itu harus bersih kualitasnya baik, kering. disamping itu tempat penyimpanannyapun harus baik.
Dikebun-kebun bibit didirikan gudang-gudang tempat menyimpan benih. Alat-alat penyimpanan sementara biasanya terdiri dari karung goni.
Menyimpan benih dimaksud untuk mempertahankan daya dan kecepatan berkecambahnya. Jadi dengan tempat penyimpanannya yang baik, maka kualitas benih dapat dipertahankan daalam waktu yang agak lama.
Sumber : http://joelyo1o1blog.blog.friendster.com/2008/11/budidaya-kacang-tanah/
Sumber : http://joelyo1o1blog.blog.friendster.com/2008/11/budidaya-kacang-tanah/
0 komentar:
Posting Komentar