Ketika tubuh terserang penyakit, kita tentu ingin segera sembuh. Berbagai usaha dilakukan untuk mencari kesembuhan. Bila sakit yang diderita semakin berat terasa, atau termasuk penyakit ganas, maka upaya pengobatan lewat jalur medis pun akan memakan biaya yang tak terhitung banyaknya. Akhirnya, banyak orang yang beralih mengandalkan pengobatan alternative. Pengobatan alternative umumnya dikenal lebih murah dan terjangkau, lebih aman, dan tidak memiliki efek samping yang merugikan. Sayangnya, saat ini banyak pengobatan alternative yang mengaku bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, kadang diembel-embeli “dengan cara islami”, namun kenyataannya, metode pengobatan yang dilakukan jauh dari syar’i, bahkan tak jarang bercampur dengan kesyirikan.
JANGAN SALAH PILIH
Jika ingin berobat dengan pengobatan alternative, kita sebagai umat islam harus pandai-pandai memilih agar tidak mendatangi pengobatan ‘islami’ gadungan. Janganlah anda mudah tertipu oleh iklan atau penampilan “sang tabib”. Sebab, jika anda sampai mendatangi seorang tabib yang ternyata gemar mengobati orang dengan cara yang bercampur kesyirikan, maka sama saja anda mendatangi seorang dukun!! Walaupun ia mengaku sebagai Kyai, bergelar Haji, memakai gamis atau jubah putih dan bersorban, namun jika ia mengaku mengetahui hal-hal yang ghoib, dan cara mengobatinya dengan cara meminta bantuan jin atau bercampur kesyirikan, maka tetap saja ia seorang dukun! Anda tidak boleh mendatanginya, walau kita membaca dalam iklannya dikoran bahwa ia pengobat islami dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit.
Rasululloh sangat melarang umatnya mendatangi para dukun. Tidak diperbolehkan pula mempercayai atau membenarkan apa yang mereka katakan, karena sesuatu yang mereka katakan mengenai hal-hal ghoib itu hanyalah didasarkan atas perkiraan semata, atau berdasarkan informasi dari jin yang menjadi sekutunya. Dengan demikian para dukun itu telah melakukan perbuatan kufur dan sesat.
Alloh berfirman, “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Al-Jin:6)
Rasululloh bersabda, “Sesungguhnya malaikat turun kea wan, lalu menyebutkan perkara yang telah diputuskan dilangit, lalu setan mencuri dengar dan mendengarkannya. Kemudian berita itu disampaikan kepada para dukun, kemudian mereka menambah berita itu dengan seratus kedustaan yang dibuat-buat dari mereka sendiri.” (riwayat Al-Bukhari)
Adapun sabda/hadist Rasululloh yang menunjukkan larangan pergi ke dukun diantaranya:
“Barangsiapa mendatangi tukang ramal, maka tidak akan diterima sholatnya selama 40 hari.” (Riwayat Muslim)
“Barang siapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (Riwayat Abu Daud)
CIRI-CIRI PENGOBATAN PALSU
Kita hendaknya jangan sampai berobat dengan obat maupun cara yang haram. Rasululloh besabda, “Sesungguhnya Alloh menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah dan jangan berobat dengan (obat) yang haram.” (riwayat ad-daulabi, dihasankan oleh syaikh al-Albani)
Karena itu, jangan sampai seorang muslim terjebak berobat kepada orang yang mengaku sebagai pengobat islami, namun ternyata ia seorang dukun. Perlu diketahui, seorang pengobat islami sejati tidak pernah mengobati seseorang dengan meminta pertolongan kepada selain Alloh. Dia tidak pernah menggunakan cara-cara seperti menyajikan sesaji dan mantra-mantra yang tidak ada syariatnya. Ia pun tidak akan memberikan benda-benda “bertuah” atau tulisan-tulisan Arab sebagai jimat untuk mengusir penyakit.
Sedangkan dukun, pengobatan yang dia lakukan sarat dengan sihir dan kesyirikan. Adapun ciri-ciri tukang sihir atau pengobat islami palsu sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Wahid Abdus Salam adalah sebagai berikut.
1. Bertanya kepada pasien tentang namanya dan ibunya (tanggal lahir/hari/weton).
2. Meminta satu benda “bekas” pasien yang mengandung bau keringat, seperti pakaian, peci, sapu tangan, dan lain-lain.
3. Meminta hewan dengan sifat-sifat tertentu untuk disembelih tanpa menyebut nama Alloh. Terkadang darah hewan tersebut dioleskan pada bagian tubuh pasien yang terasa sakit, atau hewan itu dibuang ditempat yang tidak berpenghuni.”
4. Menulis dan membaca mantera-mantera yang tidak dipahami maknanya.
5. Memberikan kain penutup (hijab) kepada pasien untuk menutupi gambar persegi empat, yang didalamnya terdapat huruf-huruf atau angka-angka.
6. Memerintahkan kepada pasien agar memisahkan diri dari orang banyak dalam masa tertentu, di sebuah ruangan yang tidak tembus matahari.
7. Meminta pasien agar tidak menyentuh air dalam waktu tertentu, biasanya 40 hari.
8. Memberikan sesuatu kepada pasien untuk dikubur dalam tanah.
9. Memberi pasien kertas-kertas untuk dibakar dan melakukan pengasapan.
10. Berkomat-kamit dengan bacaan yang tidak dipahami.
11. Kadang-kadang memberitahu kepada orang yang datang tentang namanya, tempat tinggalnya, serta kesulitan yang menyebabkan ia datang.
12. Menulis huruf-huruf terpisah pada selembar kertas atau piring dan menyuruh pasien untuk menghancurkan dengan air lalu meminumkannya.
Demikian ciri pengobatan ala tukang sihir. Tinggalkan ia jika anda menjumpainya dengan satu atau beberapa ciri di atas, karena berarti ia dukun atau tukang sihir, walaupun penampilannya terlihat islami. Wallahu a’lam. (oel)
Dinukil dari majalah nikah vol. 6, no. 11, feb-mar 2008, hal. 8-9
0 komentar:
Posting Komentar